Pemimpin Kamboja telah menolak gagasan pembicaraan rekonsiliasi dengan satu-satunya partai oposisi yang signifikan di negara itu, yang dibubarkan oleh perintah pengadilan bulan November lalu.
Perdana Menteri Hun Sen, hari Selasa (27/3) juga mengatakan ia akan menolak permohonan negara-negara asing yang menyarankan pembicaraan semacam itu.
Dia juga mengesampingkan kemungkinan pengampunan bagi kedua pendiri Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP), yang sekarang berada di pengasingan dan yang lainnya di penjara menunggu sidang atas tuduhan pengkhianatan yang oleh para pengkritik dianggap mengada-ada.
CNRP sebenarnya bisa menjadi satu-satunya oposisi yang kredibel untuk melawan Partai Rakyat Kamboja pimpinan Hun Sen dalam pemilihan umum bulan Juli ini.
Pembubaran terhadap partai itu, dan tindakan keras terhadap pers, dianggap sebagai upaya untuk memastikan kemenangan bagi Hun Sen, yang telah memegang kekuasaan selama lebih dari tiga dekade. [lt]