Pertempuran hebat terjadi di kota terbesar Suriah, Aleppo, bersamaan dengan lebih banyak bentrokan dan penembakan di ibukota Damaskus.
Suara tembakan bergema di jalan-jalan kota bisnis Suriah, Aleppo, hari Sabtu di tengah bentrokan senjata antara kelompok pemberontak dan kelompok yang setia kepada pemerintah. Para saksi mengatakan posisi kelompok Laskar Pembebasan Suriah kuat di kota itu dan mereka telah mendirikan beberapa pos pemeriksaan.
Kelompok pemberontak juga menguasai pos perbatasan utama antara Turki dan Suriah, memberi mereka keleluasaan untuk memperoleh mesiu dan pasokan lainnya. Pasukan pemerintah Suriah telah menarik diri dari hampir semua pos perbatasan antara Turki dan Suriah, dan kelompok pemberontak Kurdi menguasai perbatasan dengan wilayah Kurdistan di Irak.
Sementara itu, kebakaran yang terjadi semalam merusak pipa minyak antara Kirkuk di Irak dan kota pelabuhan Turki, Ceyhan. Petugas pemadam kebakaran Turki memadamkan kebakaran itu, tetapi pipa minyak itu tetap tidak berfungsi. Para pejabat Turki menuding kelompok separatis Kurdi, PKK melakukan sabotase terhadap pipa minyak itu.
Para saksi melaporkan penembakan hebat oleh pemerintah dan bentrokan senjata di Homs dan kota-kota yang berdekatan, Talbiseh dan Rastan. Pertempuran juga dilaporkan di wilayah-wilayah lain dekat dengan perbatasan Lebanon utara.
Para saksi melaporkan kelompok Laskar Pembebasan Suriah merebut kembali kamp pengungsi Palestina Yarmouk di selatan ibukota. Kamp itu katanya berpindah tangan beberapa kali dalam 48 jam terakhir ini. Pasukan pemerintah merebut lagi wilayah Midan, distrik Damaskus yang berdekatan, hari Jumat.
Para saksi juga melaporkan bentrokan di distrik-distrik utama Damaskus, yaitu Mazzeh, Barzeh, dan Qaboun. Video amatir menayangkan tembakan-tembakan dari helikopter memberondong bagian-bagian ibukota itu.
Hilal Khashan, yang mengajar ilmu politik pada Universitas Amerika di Beirut, mengatakan, keberhasilan pemerintah Suriah merebut kembali satu distrik di ibukota menggarisbawahi bagaimana rejim Presiden Bashar al-Assad sedang berantakan.
“Pasukan pemerintah sekarang merayakan dan berpesta atas perebutan hanya satu bagian wilayah ibukota. Ini menunjukkan bagaimana rapuhnya rejim itu. Kita sedang menyaksikan hari-hari terakhir rejim itu. Rejim itu tidak akan runtuh secara terhormat, tetapi dengan terhina,” paparnya.
Khashan membandingkan perang di Damaskus dengan Perang Dunia Kedua “Battle of the Bulge,” di mana pasukan Jerman cepat merebut lagi Prancis dan Belgia sebelum akhirnya dipukul mundur kembali ke Jerman.
Televisi Al Jazeera melaporkan, kelompok pemberontak merebut pos perbatasan dengan Yordania, tetapi berita itu tidak bisa dikonfirmasi secara independen. Boukamel, pos perbatasan utama antara Suriah dan Irak juga ditutup di bagian Irak, dan para pejabat Irak mengatakan tidak ada pengungsi yang dibolehkan masuk.
Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius mendesak Presiden Assad agar “meyerahkan kekuasaan secepatnya.” Ia juga menjanjikan sanksi Uni Eropa yang baru terhadap Suriah dalam beberapa hari mendatang untuk mempersulit posisi Assad.
Kelompok pemberontak juga menguasai pos perbatasan utama antara Turki dan Suriah, memberi mereka keleluasaan untuk memperoleh mesiu dan pasokan lainnya. Pasukan pemerintah Suriah telah menarik diri dari hampir semua pos perbatasan antara Turki dan Suriah, dan kelompok pemberontak Kurdi menguasai perbatasan dengan wilayah Kurdistan di Irak.
Sementara itu, kebakaran yang terjadi semalam merusak pipa minyak antara Kirkuk di Irak dan kota pelabuhan Turki, Ceyhan. Petugas pemadam kebakaran Turki memadamkan kebakaran itu, tetapi pipa minyak itu tetap tidak berfungsi. Para pejabat Turki menuding kelompok separatis Kurdi, PKK melakukan sabotase terhadap pipa minyak itu.
Para saksi melaporkan penembakan hebat oleh pemerintah dan bentrokan senjata di Homs dan kota-kota yang berdekatan, Talbiseh dan Rastan. Pertempuran juga dilaporkan di wilayah-wilayah lain dekat dengan perbatasan Lebanon utara.
Para saksi juga melaporkan bentrokan di distrik-distrik utama Damaskus, yaitu Mazzeh, Barzeh, dan Qaboun. Video amatir menayangkan tembakan-tembakan dari helikopter memberondong bagian-bagian ibukota itu.
Hilal Khashan, yang mengajar ilmu politik pada Universitas Amerika di Beirut, mengatakan, keberhasilan pemerintah Suriah merebut kembali satu distrik di ibukota menggarisbawahi bagaimana rejim Presiden Bashar al-Assad sedang berantakan.
“Pasukan pemerintah sekarang merayakan dan berpesta atas perebutan hanya satu bagian wilayah ibukota. Ini menunjukkan bagaimana rapuhnya rejim itu. Kita sedang menyaksikan hari-hari terakhir rejim itu. Rejim itu tidak akan runtuh secara terhormat, tetapi dengan terhina,” paparnya.
Khashan membandingkan perang di Damaskus dengan Perang Dunia Kedua “Battle of the Bulge,” di mana pasukan Jerman cepat merebut lagi Prancis dan Belgia sebelum akhirnya dipukul mundur kembali ke Jerman.
Televisi Al Jazeera melaporkan, kelompok pemberontak merebut pos perbatasan dengan Yordania, tetapi berita itu tidak bisa dikonfirmasi secara independen. Boukamel, pos perbatasan utama antara Suriah dan Irak juga ditutup di bagian Irak, dan para pejabat Irak mengatakan tidak ada pengungsi yang dibolehkan masuk.
Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius mendesak Presiden Assad agar “meyerahkan kekuasaan secepatnya.” Ia juga menjanjikan sanksi Uni Eropa yang baru terhadap Suriah dalam beberapa hari mendatang untuk mempersulit posisi Assad.