Presiden Jokowi Berencana Naikkan Harga BBM Bulan Depan

Suasana di sebuah pom bensin di Samarinda, Kalimantan Timur. (Foto: Dok)

Penasihat presiden mengatakan Jokowi berencana menaikkan harga bensin sebesar 46 persen dan solar 55 persen, kemungkinan pada 1 November.

Presiden Joko "Jokowi" Widodo berencana menaikkan harga bensin dan solar sekitar 50 persen bulan depan untuk mengurangi defisit anggaran negara, menurut seorang penasihatnya pada kantor berita Reuters akhir pekan lalu.

Indonesia memiliki masalah fiskal terbesar terkait subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebesar US$23 miliar yang menjadi pendorong utama anggaran ganda negara dan defisit rekening berjalan.

Penasihat presiden tersebut mengatakan Jokowi berencana menaikkan harga bensin sebesar 46 persen dan solar 55 persen, kemungkinan pada 1 November, sebuah langkah yang akan menyelamatkan anggaran pemerintah sebesar $13 miliar tahun depan.

"Kemungkinan besar akan dilakukan dalam dua minggu pertama setelah dilantik," ujar penasihat tersebut, yang minta untuk tidak disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara pada media.

Pemerintah tidak memerlukan persetujuan parlemen untuk menaikkan harga BBM.

Harga bensin dan solar akan dinaikkan Rp 3.000 per liter pada November, menurut penasihat tersebut. Harga BBM di Indonesia adalah termasuk yang paling murah di wilayah Asia Tenggara, dengan bensin berharga Rp 6.500 per liter dan solar Rp 5.500 per liter.

"Barangkali kami akan menolak rencana itu karena akan menjadi guncangan yang terlalu besar pada sistem," ujar Hashim Djojohadikusumo, tangan kanan dan adik mantan pesaing Jokowi, pada Reuters minggu lalu.

Ia mengatakan pihak oposisi di parlemen akan lebih setuju kenaikan yang lebih rendah, yaitu sekitar Rp 1.000-Rp 1.500.

Pemerintah diharapkan menyelamatkan Rp 156 triliun tahun depan terkait biaya subsidi BBM, menurut penasihat Jokowi. Dalam APBN 2015, subsidi BBM dan gas mencakup 13,5 persen dari pengeluaran pemerintah.

Para penasihat Jokowi mengatakan anggaran yang dihemat akan digeser untuk infrastruktur, pertanian, pendidikan dan kesehatan.

Untuk mengatasi kenaikan harga BBM, Jokowi berencana memberikan keluarga-keluarga termiskin Rp 300.000 per kuartal, sampai kuartal pertama 2016.

Harga BBM lebih lanjut akan dipertimbangkan dalam kuartal keempat 2015, menurut penasihat tersebut. (Reuters)