Presiden Yaman mengatakan dirinya sedang mempelajari bagaimana cara menerapkan rencana transisi kekuasaan secara damai, sementara seorang pejabat pemerintah telah memperingatkan bahwa rencana oposisi setara dengan deklarasi perang.
Presiden Ali Abdullah Saleh juga mengatakan dirinya sedang mempertimbangkan rencana yang diajukan oleh enam negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC).
Laporan media pemerintah pada hari Kamis mengatakan Saleh menekankan pentingnya berurusan dengan prakarsa Teluk secara positif dan mencari "mekanisme yang tepat" untuk melaksanakan transisi yang damai.
Seleh menyampaikan komentarnya tersebut kepada anggota partainya yang berkuasa Kongres Rakyat Umum dalam pertemuan di Arab Saudi pada hari Rabu. Ia berada di Arab Saudi sejak Juni, untuk menjalani perawatan luka-lukanya akibat serangan di kompleks kepresidenan.
Saleh sebelumnya menolak untuk menandatangani inisiatif GCC, yang meminta agar dia menyerahkan kekuasaan kepada seorang wakil dan memungkinkan tokoh-tokoh oposisi untuk membentuk pemerintah persatuan nasional.
Secara terpisah, Deputi Menteri Informasi Yaman Abdu al-Guindy telah memperingatkan oposisi agar tidak mendirikan sebuah "Dewan Nasional sebagai alternatif pemerintah.
Pemimpin oposisi telah mengumumkan rencana untuk bertemu pekan depan guna membahas pembentukan dewan tersebut.