Sebagian besar dari 100 ribu pengungsi yang melarikan diri dari kekerasan etnis di Kirgistan selatan sudah kembali dari negara tetangga Uzbekistan, namun PBB memperingatkan mereka bakal menghadapi tidak adanya tempat penampungan dan keselamatan.
Badan PBB untuk urusan pengungsi hari Jumat memperkirakan 70 ribu orang melintasi perbatasan dan kembali ke Kirgistan selatan. Juru bicara UNHCR Adrian Edwards mengatakan banyak yang khawatir akan keselamatan mereka dan mereka pulang ke rumah yang sudah hancur, rusak atau dijarah.
Bentrokan antara etnis Kirgis dan Uzbek dimulai 10 Juni di kota Osh dan Jalalabad, Kirgistan selatan dan sekitar 400 ribu orang kehilangan tempat tinggal.
Edwards hari Jumat mengatakan UNHCR juga prihatin apakah mereka pulang secara sukarela karena ada laporan bahwa para pengungsi dipaksa kembali dengan bus ke Kirgistan.
UNHCR mengatakan timnya di Osh mengirim pasokan bantuan hari Jumat, dan pengiriman lainnya dijadwalkan dua hari ini untuk membawa sekitar 40 ton tenda, selimut dan bantuan lain.