Ribuan warga Bahrain pada hari Jumat meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah dalam acara pemakaman seorang aktivis yang tewas akibat tindakan keras pemerintah minggu ini.
Pelayat berkumpul di Sitra, kota di Bahrain utara, untuk memakamkan pemuda aktivis Ahmed Farhan. Ia tewas minggu ini tak lama setelah Raja Hamad bin Isa al-Khalifa menyatakan darurat militer.
Setidaknya lima orang tewas, Rabu, ketika pasukan keamanan menyerbu Lapangan Mutiara di ibukota, Manama. Alun-alun ini menjadi tempat berkumpul para demonstran yang umumnya Syiah yang menuntut reformasi dari pemerintah minoritas Sunni. Berbagai media melaporkan pasukan pemerintah menghancurkan sebuah monumen di alun-alun ini.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menelepon Raja Hamad Kamis malam dan memperingatkan tindakan keras pemerintah mungkin melanggar hukum internasional.
Pemerintah pekan ini mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan untuk berusaha mengakhiri aksi-aksi protes. Selain itu, pihak berwenang Bahrain menangkap setidaknya enam tokoh oposisi antara lain dengan tuduhan berkomunikasi dengan negara-negara asing.