Rusia membantah tuduhan Amerika dan Inggris bahwa para peretas yang didukung Rusia sedang meningkatkan serangan siber terhadap perusahaan-perusahaan Amerika dan Inggris, operasi pemerintah dan prasarana.
“Kami tidak tahu apa dasar tuduhan baru ini,” kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov. Ia mengatakan kepada para wartawan dalam jumpa pers bahwa London dan Washington belum memberi bukti apapun, dan membantah tuduhan itu sebagai tidak berdasar dan tidak dapat dibenarkan.
Washington dan London mengatakan kampanye luas dan global itu mulai tahun 2015 dan dapat diperluas untuk melancarkan serangan.
Peringatan itu datang dari Departemen Keamanan Dalam Negeri Amerika, FBI dan Pusat Keamanan Siber Nasional, dan mencakup nasihat mengenai apa yang dapat dilakukan perusahaan-perusahaan untuk melindungi diri.
Pejabat Amerika dan Inggris mengatakan serangan itu mengenai berbagai organisasi termasuk perusahaan pelayanan internet, perusahaan-perusahaan swasta dan penyelenggara prasarana penting. Mereka tidak menyebut nama korban atau memberi keterangan lebih jauh tentang dampak serangan itu.
“Para pelaku yang disponsori negara Rusia itu menggunakan router yang sudah diretas untuk melakukan serangan guna membantu spionase, memperoleh harta intelektual, mempunyai akses yang tetap untuk jaringan korban dan dapat membuat landasan bagi operasi serangan di masa depan,” kata pernyataan bersama itu memperingatkan. [gp]