Pengumuman Selasa ini muncul sehari setelah Suriah sepakat mengizinkan para pengamat Liga Arab mengawasi apakah pemerintah negara itu mematuhi rencana perdamaian yang dirancang untuk mengakhiri aksi penumpasan terhadap para demonstran anti-pemerintah.
Pemerintah Assad telah menyalahkan kelompok-kelompok teroris bersenjata sebagai penyebab kerusuhan berbulan-bulan yang terjadi di negara itu.
Para aktivis HAM mengatakan kekerasan maut terus berlanjut di seantero Suriah hari Senin meski ada penandatangan kesepakatan rencana Liga Arab.
Para aktivis tersebut mengatakan, pasukan keamanan telah menembak mati sebanyak 70 pembelot militer hari Senin ketika mereka berusaha lari meninggalkan pos mereka di sepanjang perbatasan Turki, sementara 30 lainnya tewas di berbagai wilayah lain di Suriah.
Majelis Umum PBB secara meyakinkan menyetujui sebuah resolusi, Senin, yang mengutuk kekerasan itu. PBB mengatakan, sedikitnya 5.000 orang tewas selama sembilan bulan pergolakan di negara itu.
Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal al-Mekdad, menandatangani sebuah perjanjian di Kairo yang awalnya memberi waktu satu bulan bagi para pengamat Liga Arab untuk berada di negara itu. Kepala Liga Arab, Nabil al-Arabi, mengatakan, ia memperkirakan, misi itu akan dimulai dalam tiga hari.