Kapan Amerika Serikat akan membuka kembali kegiatan ekonominya? Dengan infeksi COVID-19 yang diyakini memuncak di beberapa bagian Amerika, para politisi, ekonom, dan dokter kini membahas apakah akan aman dalam beberapa minggu mendatang bagi warga Amerika untuk meninggalkan rumah mereka dan kembali bekerja atau sekolah. Tetapi, sebelum Amerika memutuskan kapan untuk membuka kembali perekonomiannya, para pemimpin politik kini berdebat tentang siapa yang memiliki wewenang untuk membuat keputusan itu.
Film tahun 1935 “Mutiny on the Bounty,” bercerita tentang pemberontakan oleh awak kapal yang menentang gaya manajemen sang kapten.
Dalam sebuah cuitan di Twitter hari Selasa, Presiden Amerika Donald Trump mengatakan itu adalah salah satu film favoritnya, dan menyatakan”terutama ketika pemberontak perlu banyak bantuan dari sang Kapten.”
Trump mungkin mengacu pada sekelompok gubernur Demokrat yang bersatu untuk secara kolektif memutuskan kapan mereka akan membuka kembali karantina wilayah di negara bagian mereka.
BACA JUGA: Trump Tarik Pernyataan Soal "Kekuasaan Mutlak' PresidenAndrew Cuomo adalah gubernur negara bagian New York. “Presiden jelas-jelas ingin merusak perjuangan untuk mengatasi masalah ini. Hal terburuk yang bisa kita lakukan dalam semua ini adalah mulai dengan perpecahan politik.”
Gubernur Andrew Cuomo dan para gubernur lainnya bekerja sama untuk mengembangkan strategi untuk secara bertahap melonggarkan pembatasan tinggal di rumah di negara bagian mereka.
Presiden Trump mengatakan bahwa keputusan tidak sepenuhnya bergantung pada mereka. Menanggapi pertanyaan VOA pada hari Senin, Trump menyatakan bahwa dia memiliki wewenang sepenuhnya atas masalah ini.
“Saya akan menyampaikannya kepada Anda dengan sangat sederhana. Presiden Amerika Serikat memiliki wewenang yang sangat kuat untuk melakukan apa yang harus dilakukan oleh presiden. Presiden Amerika Serikat memutuskan bagaimana sesuatu harus dilakukan,” tandas Trump.
BACA JUGA: Trump Dikecam Setelah Klaim Punya 'Otoritas Tertinggi' soal Pencabutan LockdownPernyataan Trump itu memicu reaksi keras mengenai otoritas negara bagian versus pemerintah federal dalam keadaan darurat nasional.
Adam White adalah pakar konstitusi di American Enterprise Institute, sebuah lembaga kajian berbasis di Washington, D.C. yang melakukan penelitian tentang pemerintahan, politik, ekonomi, dan kesejahteraan sosial.
“Secara harfiah, apa yang dikatakan oleh Presiden Trump benar-benar salah. Tidak ada jenis otoritas penuh pada presiden bahkan pada saat darurat. Presiden tidak memiliki otoritas total untuk melakukan apa pun yang diinginkannya,” ujar White.
Para gubernur telah menentangnya, termasuk Gretchen Whitmer dari negara bagian Michigan. “Tidak ada orang yang lebih suka bisa menekan tombol dan kembali ke kehidupan seperti biasa, tetapi tidak ada tombol dalam keadaan ini.”
BACA JUGA: Trump: Presiden yang Memutuskan Pencabutan LockdownSelama pandemi, pemerintah federal telah ikut memastikan negara-negara bagian memiliki persediaan dan sumber daya untuk membantu warganya. Kongres juga telah menyetujui paket stimulus ekonomi $ 2 triliun untuk mendukung perekonomian.
Tetapi para gubernur dan walikota memiliki wewenang atas masalah kesehatan dan keselamatan publik setempat, termasuk mengharuskan warga agar tetap tinggal di rumah mereka dan menutup usaha.
Trump telah mempertimbangkan untuk membuka kembali daerah-daerah di Amerika pada tanggal 1 Mei. Sementara itu, Direktur Lembaga Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular Dr. Anthony Fauci mengatakan keinginan itu mungkin “terlalu optimis.” [lt]