Kumpulan warga Libya Senin menghadiri pemakaman putera Moammar Gaddafi sementara pasukan pro-pemerintah melancarkan serangan baru di Misrata. Orang-orang berkumpul di Tripoli meneriakkan dukungan untuk Gaddafi, yang putera dan ketiga cucunya tewas pada akhir minggu, diduga oleh serangan udara NATO.
Ratusan penduduk membawa bendera dan gambar Gaddafi, menyaksikan ketika jenazah Seif al-Arab Gaddafi dipindahkan dari ambulans dan digotong ke kuburan al-Hani.
Jurubicara pemerintah Libya Moussa Ibrahim mengatakan putera Gaddafi yang berusia 29 tahun itu dan tiga anaknya tewas Sabtu sore akibat apa yang digambarkannya adalah usaha pembunuhan terhadap pemimpin Libya lewat sebuah serangan misil.
Hari Minggu, kedutaan Italia dan Inggris di Tripoli diserang dan tampaknya merupakan tindakan balas dendam. Kekisruhan ini juga menyebabkan PBB menarik stafnya keluar dari Tripoli.
Hari Senin, Turki mengatakan pihaknya mengungsikan staf dari kedutaannya menyusul serangan Minggu. Kebanyakan negara Barat telah menutup kedutaan mereka dan mengungsikan staf mereka sebelum intervensi militer NATO dimulai beberapa minggu yang lalu.
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengecam serangan terhadap kedutaan ini, yang mengakibatkan kedutaan Inggris terbakar. Hague mengatakan serangan terhadap misi diplomatik melanggar Konvensi Wina dan katanya Inggris mengusir dutabesar Libya ke Inggris.
Italia memberi konfirmasi bahwa kedutaannya dirusak oleh penjarah di Tripoli. Italia menuduh pemerintah Gaddafi gagal mengambil langkah-langkah untuk melindungi kedutaan asing.
Sementara itu, saksi mata dan jurubicara pihak oposisi mengatakan pasukan Libya melancarkan serangan baru terhadap Misrata.
Saksi mata mengatakan tank-tank di sisi barat dari kota yang dikepung itu menembakkan meriam Senin, sehari setelah pasukan menyerang kawasan pelabuhan kota itu. Pemboman pada Minggu terjadi ketika sebuah kapal Malta yang mengangkut bantuan sedang membongkar makanan dan perlengkapan medis. Kapal itu cepat-cepat berlayar kembali ke laut.