Polygraph
Jumat 27 Oktober 2023
-
“#HamasTeroris menghancurkan Gereja Baptis di Kota #Gaza dan menendang patung Yesus, apakah ini perjuangan mereka untuk merebut kembali tanah mereka atau Jihad melawan agama lain di dunia ini, tanyakan pada Anda sendiri!!”
Rekaman menunjukkan kelompok Maute yang berafiliasi dengan ISIS menyerang sebuah gereja di Filipina saat Pengepungan Marawi pada 2017. -
Washington menyatakan pihaknya mampu memenuhi kebutuhan pertahanan Israel dan Ukraina.
-
“Beberapa Jenderal ternama Israel telah ditangkap oleh Hammas.” [tata bahasa dan ejaan asli]
Video tersebut diambil pada bulan September di Nagorno-Karabakh dan menunjukkan pejabat intelijen Azerbaijan menahan mantan pemimpin Karabakh. -
“Voice of America memilih gambar ini untuk melengkapi artikel mengenai awal beroperasinya kereta (cepat) BRI secara resmi di Indonesia.”
Pengguna X secara digital mengubah tangkapan layar laporan tersebut untuk dikaitkan dengan situs resmi VOA (berbahasa Inggris), yang tidak pernah menerbitkan berita seperti itu. Gambar tersebut merupakan kesalahan poster web layanan Mandarin/Kanton VOA yang kemudian diperbaiki dengan catatan editor. -
“MTS adalah perusahaan pertama di Rusia yang menghadirkan iPhone 15 Pro Max di toko andalannya sehari sebelum dimulainya penjualan global."
Pemerintah Rusia menggunakan skema yang disebut impor paralel untuk menghindari larangan dan tetap mendapatkan produk asing yang dilarang di pasar domestik. Termasuk iPhone 15 yang dijual di Rusia meskipun Apple sudah keluar dari Rusia sejak tahun lalu. -
“Imarah Islam Afghanistan tidak mencampuri urusan institusi mana pun dan mengganggu pekerjaan mereka. Kami dan pihak militer berkewajiban menjamin keamanan mereka."
Tindakan dan kebijakan Taliban, contohnya seperti melarang perempuan bekerja di lembaga kemanusiaan, menghambat bantuan sampai ke tangan warga Afghanistan. -
“Menuduh bahwa mereka [media pers dan pengguna media sosial China] ‘membuat atau menyebarkan disinformasi’ sama sekali tidak berdasar. Jika ada yang ‘mengarang atau menyebarkan disinformasi’, itu adalah harian The New York Times, bukan mereka.”
Setidaknya lima organisasi yang berwenang di bidang keamanan siber telah memverifikasi secara independen bahwa pemerintah China telah menciptakan sebuah jaringan besar pengguna media sosial yang tugasnya adalah menyebarkan perselisihan di Amerika Serikat. -
Sebuah kilatan petir besar muncul sebelum gempa bumi di Maroko dengan penyebab yang tidak diketahui.
Pengguna media sosial memanfaatkan video kilatan cahaya di Maroko, beberapa di antaranya palsu, untuk secara salah mengaitkan gempa Maroko dengan sebuah senjata cuaca AS. -
“Tindakan tidak bertanggung jawab yang dilakukan oleh pemerintah Timor-Leste tak hanya merugikan hubungan diplomatik bilateral kedua negara tetapi juga mendorong kelompok-kelompok teroris untuk terus melakukan pelanggaran di Myanmar.”
Militer Myanmar secara sistematis menargetkan warga sipil dengan membakar dan membom desa-desa di tengah tuduhan kekejaman dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya. -
“Menurut perkiraan, emisi tahunan karbon dioksida rata-rata yang disebabkan oleh kebakaran hutan di China dari tahun 2000-2021 adalah sekitar 15 juta ton, hanya menyumbang 0,2 persen dari emisi kebakaran hutan global. Ini menunjukkan peran tanggung jawab China sebagai sebuah negara besar."
China bertanggung jawab atas lebih dari seperempat polusi global dan merupakan penghasil emisi CO2 terbesar di dunia dan gas rumah kaca lainnya. Emisi rendah dari kebakaran hutan bukan bukti peran China dalam perubahan iklim, karena kebakaran hutan timbulkan risiko lingkungan terendah di negara ini. -
"Proses pemungutan suara memberi contoh pluralisme politik sejati, yang menawarkan rakyat Kamboja dan partai politik mereka masing-masing dengan kesempatan yang sama dan adil untuk terlibat dalam kontes politik di dalam batasan-batasan hukum (yang berlaku)."
Dengan melarang oposisi, menutup media independen, dan menghukum lawan-lawan politiknya, orang kuat Kamboja Hun Sen membuat pengalihan kekuasaan kepada putranya sebagai keputusan yang sudah pasti. -
“Faktanya adalah bahwa setelah pengusiran pasukan asing (dari Afghanistan) dan dalam kendali penuh Emirat Islam, berbagai peralatan dan kendaraan (militer) disimpan di beberapa depot, dan tidak ada yang diizinkan untuk menyelundupkan atau menjual bahkan satu senjata pun.”
Sementara berbagai laporan menunjukkan bahwa Taliban telah menindak praktik-praktik tersebut, penyelundupan senjata, terutama kepada kelompok militan yang bersekutu secara ideologis di luar negeri, terus berlanjut.