Gunung berapi di Bali, Gunung Agung, terus memuntahkan abu dan asap tebal pada hari Selasa, sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari bagi banyak warga.
Letusan gunung berapi tersebut telah memaksa penutupan bandara di pulau itu, sehingga menelantarkan sebagian penumpang.
Salah seorang bernama Brandon mengatakan, “Kami sekarang menunggu, saya kira, untuk pulang. Kami sekarang harus mencari hotel dan menghabiskan lebih banyak uang. Sayangnya mereka tidak akan mengganti biaya ektra yang kami keluarkan ketika kami sampai kembali di negara kami.”
Seorang penumpang lain bernama Pesl menambahkan, “Tidak ada perwakilan dari perusahaan penerbangan di sini yang akan berbicara dengan kami. Mereka mengatakan tidak akan datang ke bandara sampai tanggal 29 November. Jadi tidak ada tempat bertanya bagi kami.”
Pihak berwenang telah memerintahkan evakuasi 100 ribu orang dari daerah terdekat Gunung Agung.
Kepala badan geologi Indonesia mengatakan tingkat kewaspadaan meningkat karena gunung berapi itu mulai memuntahkan magma dan bukan lagi uap, dan hbahwa pihak berwenang harus “waspada dan mengantisipasi hal-hal terburuk.”
Gunung Agung terakhir meletus pada tahun 1963, menewaskan lebih dari 1.000 orang. [lt]