Para pejabat senior dari negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam atau OKI Minggu pagi memulai rangkaian pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi ke-5 OKI di Gedung JCC Jakarta.
KTT OKI ke-5 yang berlangsung dari tanggal 6 hingga 7 maret besok membahas penyelesaian masalah Palestina dan Al Quds Al Sharief. Pertemuan ini diharapkan dapat memberikan dorongan pada dunia internasional untuk tetap memprioritaskan masalah penyelesaian Palestina.
KTT OKI ke-5 yang berlangsung dari tanggal 6 hingga 7 maret besok membahas penyelesaian masalah Palestina dan Al Quds Al Sharief. Pertemuan ini diharapkan dapat memberikan dorongan pada dunia internasional untuk tetap memprioritaskan masalah penyelesaian Palestina.
Dalam Konferensi tersebut Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menyatakan:
“dalam Pertemuan OKI ini kita bersepakat OKI harus bersatu untuk memberikan dukungan kepada Palestina .. dan kita juga bersepakat kebutuhan atau pentingnya mengembalikan isu Palestina kembali ke dalam radar perhatian internasional.”
Ada 6 isu utama terkait Palestina yang dibahas dalam pertemuan ini yaitu masalah perbatasan, pengungsi Palestina, status kota Yerusalem, pemukiman illegal, serta keamanan dan akses air bersih bagi warga Palestina.
Penyelenggaraan KTT OKI ini juga merupakan bentuk nyata dari dukungan penuh solidaritas negara-negara anggota OKI terhadap penyelesaian masalah Palestina.
Lebih dari 500 delegasi dari 49 negara anggota hadir dalam pertemuan ini.
Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Soukry yang turut hadir dalam pertemuan ini mendukung penuh pelaksanaan KTT ini guna memberikan penyelesaian masalah Palestina.
Menteri Luar Negeri Sameh Soukry menyatakan:
“pertemuan dari sesi luar biasa ini dan peran Indonesia dan undangan terhadap pertemuan ini tentunya sangat dihargai oleh Mesir dan didukung oleh Mesir … dan saya berharap hasil konferensi ini akan menuju dukungan terhadap hak yang sesungguhnya dari rakyat Palestina ..”
Besok konferensi akan dilanjutkan dengan Pertemuan Tingkat Tinggi para kepala negara dan kepala pemerintahan. Nantinya akan ada dua dokumen yang dihasilkan dalam KTT ini yaitu dokumen resolusi dari negara-negara OKI untuk isu Palestina dan Deklarasi Jakarta.