Sebuah lembaga pemantau kinerja pemerintah Amerika menyatakan sebuah program untuk melatih polisi Irak tidak memiliki tujuan spesifik dan bisa menjadi 'sumur tak berdasar' bagi pengeluaran Amerika.
Dalam sebuah laporan yang dirilis Senin, Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Irak mengatakan sebagian besar dana program itu dianggarkan untuk membayar keamanan dan perumahan dari para pelatih. Laporan itu menyatakan hanya sekitar 12 persen dari uang itu yang digunakan untuk pelatihan yang sebenarnya dan konsultasi bagi polisi Irak.
Departemen Luar Negeri Amerika mengambil alih tanggung jawab pelatihan dari militer sementara Amerika Serikat bersiap untuk menarik tentara yang tersisa dari negara itu.
Badan pengawas itu juga mengatakan pemerintah Irak telah mempertanyakan bagaimana program akan menguntungkan polisi. Laporan itu mengutip Deputi Menteri Dalam Negeri Adnan al-Asadi, yang mengatakan dana seharusnya digunakan untuk membayar sesuatu yang akan membantu rakyat Amerika.