Pengacara Geir Lippestad mengatakan kasus tersebut menunjukkan kliennya, Anders Behring Breivik, menderita gangguan jiwa. Tetapi, menurutnya terlalu dini memperkirakan apakah Breivik akan menggunakan alasan gangguan jiwa di pengadilan.
Ia mengatakan Breivik banyak berbicara mengenai manifesto yang ditulisnya mengenai pandangan-pandangannya tentang berbagai hal. “Ia membenci semua ide-ide Barat, dan setiap orang Barat yang percaya akan demokrasi dan nilai-nilai demokrasi," ujar Lippestad.
Breivik mengaku bertanggung jawab meledakkan bom mobil hari Jumat di pusat kota Oslo sebelum pergi ke pulau yang berdekatan dimana ia menembaki puluhan orang dan menewaskan 76 orang.
Polisi Norwegia baru sampai di tempat kejadian lebih dari satu jam setelah mendapat laporan mengenai serangan itu. Breivik menyerah tanpa perlawanan.
Lippestad mengatakan kliennya heran karena bisa melancarkan serangan sedemikian lama. "Ia menyangka polisi atau pihak lain akan menghentikannya lebih awal," tambahnya.
Lippestad mengatakan Breivik telah melaporkan menjadi bagian jaringan anti-Islam yang memiliki dua sel atau kelompok di Norwegia dan lebih banyak lagi di luar negeri, tetapi klaim itu diragukan pihak berwenang.
Breivik mengunggah pandangannya di internet, menyerang Eropa yang multikultural. K. Biswas, pakar sayap kanan ekstrim Eropa yang berkantor di London, yang juga redaktur majalah New Internationalist mengatakan pandangan Brievik tidak berbeda dari pendukung sayap kanan ekstrim lainnya. “Berkembangnya sentimen anti-pemerintah dan Islamophobia telah meningkatkan pengaruh partai politik yang anti-imigran," ujar Biswas.
Di Norwegia, partai terbesar kedua dalam parlemen adalah Partai Progress yang bersikap keras terhadap imigrasi.
Biswas mengatakan di seluruh Eropa politisi sayap kanan ekstrim telah menguasai kancah politik dalam beberapa tahun ini. “Di Austria, Italia dan Belanda, partai-partai politik sempalan semakin berpengaruh dan menjadi bagian pemerintah koalisi, ini mengesahkan pandangan-pandangan yang terasa menjijikkan lebih dari sepuluh tahun lalu," jelas Biswas.
Polisi mengatakan mereka masih mencari orang-orang yang hilang. Mereka mengatakan akan mulai mengeluarkan nama-nama korban yang tewas Selasa sore. Media Norwegia telah mengeluarkan sebagian nama korban yang tewas di pulau tersebut. Yang termuda berusia 14 tahun.