Pejuang-pejuang pemerintahan sementara Libya, yang didukung NATO, berupaya mengusir pendukung Gaddafi dari salah satu kubu pertahanan terakhir mereka.
Para pejuang itu mendapat perlawanan sengit dari pendukung Gaddafi di kota padang pasir Bani Walid hari Sabtu, sehari setelah mereka masuk ke kota itu. Pejuang-pejuang itu melancarkan serangan dari rumah ke rumah untuk menangkap penembak jitu, sementara jet-jet NATO memberikan dukungan udara. Wartawan VOA Elizabeth Arrott di dekat Bani Walid mengatakan, pertempuran artileri berat terdengar dari tempatnya berada.
Dewan Transisi Nasional atau TNC mengatakan, para pejuangnya masuk ke Bani Walid, setelah pendukung Gaddafi melepaskan tembakan roket ke posisi TNC di pinggir kota itu. Sebelumnya, TNC telah menetapkan tenggat hari Sabtu bagi pasukan Gaddafi untuk menyerah. Televisi Al Jazeera mengatakan, pertempuran sengit tengah berlangsung di beberapa kota hari Sabtu, termasuk Sabha dan Sirte, kota kelahiran Gaddafi.
Sementara itu, sekerumunan pendukung pemberontak menyalami pemimpin TNC Mustafa Abdul Jalil ketika dia tiba di Tripoli hari Sabtu untuk pertama kali sejak kelompoknya merebut kota itu bulan Agustus. TNC mengumumkan rencana-rencana untuk memindahkan markasbesar TNC dari Benghazi, Libya timur, ke Tripoli.