Administrasi Penerbangan Federal FAA mengatakan pesawat Southwest Airlines jenis Boeing 737 MAX hari Selasa (26/3) melakukan pendaratan darurat di Orlando, Florida, setelah mengalami masalah mesin.
Awak pesawat menyatakan keadaan darurat itu setelah pesawat lepas landas dari bandara internasional Orlando sekitar jam 2.50 siang waktu setempat, dan kembali ke bandara dengan selamat. Tidak ada satu penumpang pun di dalam pesawat, dan pesawat itu kemudian diangkut ke Victorville, di California, dimana Southwest menyimpan pesawat-pesawatnya.
Pesawat Boeing 737 MAX dilarang terbang di Amerika sejak 13 Maret lalu setelah kecelakaan fatal yang melibatkan satu pesawat jenis yang sama pada 10 Maret lalu di Ethiopia. Kecelakaan itu merupakan yang kedua dalam kurang dari lima bulan, setelah sebelumnya pesawat Lion Air jenis Boeing 737 MAX 8 juga mengalami kecelakaan di perairan Jakarta, Indonesia, pada 29 Oktober 2018.
FAA mengijinkan maskapai penerbangan menerbangkan pesawat-pesawat jenis Boeing 737 MAX tetapi tidak boleh mengangkut penumpang.
FAA mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan atas masalah mesin yang dialami pesawat Southwest itu, tetapi kondisi darurat itu tidak terkait dengan piranti anti-stall yang diduga menjadi penyebab pada kedua kecelakaan sebelumnya.
Juru bicara bandara internasional Orlando, Carolynn Fennel, mengatakan salah satu dari tiga landasan pacu ditutup untuk pembersihan setelah pesawat itu berhasil mendarat. Ditambahkan, merupakan prosedur standar untuk memeriksa landasan pacu setelah terjadi pendaratan darurat. Belum jelas apakah ada bagian dari pesawat itu yang terlepas dan jatuh di landasan pacu.
Fennell mengatakan dua landasan pacu lainnya tetap dibuka dan operasi normal tidak terkena dampak apapun.
Southwest mengatakan pilot pesawatnya melaporkan “isu kinerja” pada salah satu mesin beberapa saat setelah lepas landas, dimana sedianya pesawat terbang untuk jangka pendek. Pesawat itu kemudian dipindahkan ke fasilitas pemeliharaan Southwest untuk diperiksa. [em]