LONDON —
Sebuah stasiun televisi di Inggris akan menyiarkan panggilan shalat atau azan setiap pagi selama bulan Ramadan untuk memberikan suara bagi minoritas Muslim di Inggris, yang menghadapi reaksi buruk sejak pembunuhan seorang tentara di sebuah jalan di London.
Channel 4 pada Selasa (2/7) mengumumkan akan menjadi lembaga siaran nasional arus utama pertama yang menyiarkan azan, yaitu pada setiap pukul 3 dini hari setiap hari dari 9 Juli sampai bulan puasa berakhir.
Stasiun milik publik itu, yang didirikan untuk menarik pemirsa minoritas, juga akan menyela program mereka empat kali sehari pada hari pertama Ramadan, untuk menyiarkan film 20 detik yang mengingatkan pemirsa akan panggilan shalat.
Program terkait ajaran agama Kristen biasa disiarkan di radio dan televisi nasional Inggris, meski pemirsanya terus berkurang.
Ralph Lee, kepala program Channel 4, mengatakan ia memperkirakan stasiun tersebut akan mendapat kritik karena memusatkan perhatian pada agama minoritas tertentu. Namun ia mengatakan bahwa ia berharap dapat menyuarakan aspirasi Muslim pada umumnya yang mematuhi aturan.
“Panggilan shalat itu mendorong para Muslim untuk beribadah dalam sunyi, namun kami harap hal itu juga akan membuat pemirsa sadar dan memperhatikan bahwa (ibadah) ini sedang berlangsung,” ujar Lee dalam pernyataan tertulis.
Para Muslim di Inggris menderita pembalasan sejak dua pria membunuh Lee Rigby, tentara berusia 25 tahun yang merupakan veteran perang Afghanistan, pada siang bolong di luar barak Woolwich di London Mei lalu.
Sejak saat itu, telah terjadi serangkaian demonstrasi menentang Islam dan peningkatan serangan terkait phobia terhadap Islam, termasuk dugaan tindakan pembakaran di pusat Islamik di London.
Perdana Menteri David Cameron menyebut serangan Woolwich “pengkhianatan terhadap Islam dan komunitas Islam yang telah memberikan begitu banyak pada negara kita.”
Lee mengatakan pada majalah Radio Times: “Waktunya sangat tepat untuk menekankan pentingnya memberikan suara bagi mayoritas Muslim yang moderat.”
Dewan Muslim Inggris, yang mewakili hampir tiga juta Muslim, mendukung langkah Channel 4 dengan mengatakan: “Bulan Ramadan sangat istimewa bagi para Muslim dan pengakuan seperti itu di saluran televisi umum tidak hanya merupakan simbol keterlibatan dan solidaritas namun juga diharapkan akan membantu memperlihatkan wajah Islam dan Muslim yang lebih realistis.”
Ratusan orang menulis di Twitter untuk menyuarakan opini mereka terkait hal ini. Beberapa orang mendukungnya, sementara yang lain mengecamnya sebagai “Islamifikasi Inggris.”
Channel 4 memiliki sejarah menayangkan program kontroversial. Pada 2008 saluran ini meminta Presiden Iran saat itu, Mahmoud Ahmadinejad, untuk menyampaikan alternatif dari pesan Natal tahunan Ratu Elizabeth. (Reuters/Belinda Goldsmith)
Channel 4 pada Selasa (2/7) mengumumkan akan menjadi lembaga siaran nasional arus utama pertama yang menyiarkan azan, yaitu pada setiap pukul 3 dini hari setiap hari dari 9 Juli sampai bulan puasa berakhir.
Stasiun milik publik itu, yang didirikan untuk menarik pemirsa minoritas, juga akan menyela program mereka empat kali sehari pada hari pertama Ramadan, untuk menyiarkan film 20 detik yang mengingatkan pemirsa akan panggilan shalat.
Program terkait ajaran agama Kristen biasa disiarkan di radio dan televisi nasional Inggris, meski pemirsanya terus berkurang.
Ralph Lee, kepala program Channel 4, mengatakan ia memperkirakan stasiun tersebut akan mendapat kritik karena memusatkan perhatian pada agama minoritas tertentu. Namun ia mengatakan bahwa ia berharap dapat menyuarakan aspirasi Muslim pada umumnya yang mematuhi aturan.
“Panggilan shalat itu mendorong para Muslim untuk beribadah dalam sunyi, namun kami harap hal itu juga akan membuat pemirsa sadar dan memperhatikan bahwa (ibadah) ini sedang berlangsung,” ujar Lee dalam pernyataan tertulis.
Para Muslim di Inggris menderita pembalasan sejak dua pria membunuh Lee Rigby, tentara berusia 25 tahun yang merupakan veteran perang Afghanistan, pada siang bolong di luar barak Woolwich di London Mei lalu.
Sejak saat itu, telah terjadi serangkaian demonstrasi menentang Islam dan peningkatan serangan terkait phobia terhadap Islam, termasuk dugaan tindakan pembakaran di pusat Islamik di London.
Perdana Menteri David Cameron menyebut serangan Woolwich “pengkhianatan terhadap Islam dan komunitas Islam yang telah memberikan begitu banyak pada negara kita.”
Lee mengatakan pada majalah Radio Times: “Waktunya sangat tepat untuk menekankan pentingnya memberikan suara bagi mayoritas Muslim yang moderat.”
Dewan Muslim Inggris, yang mewakili hampir tiga juta Muslim, mendukung langkah Channel 4 dengan mengatakan: “Bulan Ramadan sangat istimewa bagi para Muslim dan pengakuan seperti itu di saluran televisi umum tidak hanya merupakan simbol keterlibatan dan solidaritas namun juga diharapkan akan membantu memperlihatkan wajah Islam dan Muslim yang lebih realistis.”
Ratusan orang menulis di Twitter untuk menyuarakan opini mereka terkait hal ini. Beberapa orang mendukungnya, sementara yang lain mengecamnya sebagai “Islamifikasi Inggris.”
Channel 4 memiliki sejarah menayangkan program kontroversial. Pada 2008 saluran ini meminta Presiden Iran saat itu, Mahmoud Ahmadinejad, untuk menyampaikan alternatif dari pesan Natal tahunan Ratu Elizabeth. (Reuters/Belinda Goldsmith)