Aktivis Bahrain Mengaku Dihajar Polisi

Direktur Pusat Hak Asasi Manusia Bahrain Nabeel Rajab di Manama, Minggu (20/3).

Menurut seorang aktivis utama HAM di Bahrain, ia dihajar dan diancam aparat setempat sebelum dibebaskan beberapa jam kemudian.

Direktur Pusat Hak Asasi Manusia Bahrain Nabeel Rajab mengatakan ia menjadi korban penganiyaan oleh pasukan keamanan setempat.

Rajab mengatakan, pada hari Minggu, matanya ditutup, tangannya diborgol dan ia dilempar ke jok belakang sebuah mobil. Menurutnya, ia dihajar dan diancam sebelum dibebaskan beberapa jam kemudian. Ia mengatakan pasukan keamanan juga menyita komputer, CD dan ponsel dari kantornya.

Rajab telah mengecam tindakan keras yang dilakukan terhadap para demonstran anti-pemerintah. Sekurang-kurangnya lima orang tewas dan sejumlah tokoh oposisi ditahan sejak polisi menyerbu Bundaran Mutiara di Manama. Para demonstran Syiah menuntut reformasi dari pemerintah minoritas Sunni, termasuk wewenang lebih besar untuk legislator hasil pilihan rakyat dan penggantian sistem kerajaan.

Sementara itu, media Iran mengatakan Teheran mengusir diplomat Bahrain sebagai balasan atas pengusiran seorang pejabat Iran dari Bahrain pekan lalu. Iran menyebut tindakan keras Bahrain terhadap demonstran tidak logis dan tidak dapat dipahami.