Para pejuang pemerintah sementara di Libya telah memasuki kubu para loyalis Moammar Gaddafi, menjelang tenggat bagi mereka untuk menyerah.
Para pejuang mengatakan pertempuran di jalan-jalan dengan loyalis terjadi di kota padang pasir Bani Walid hari Jumat. Pasukan Dewan Transisi Nasional (NTC) memasuki kota itu setelah loyalis menembakkan roket terhadap mereka. Dikatakan, seorang pejuang NTC dan sedikitnya tiga pejuang yang setia kepada Gaddafi tewas.
Sebelumnya, pada awal minggu ini, pihak berwenang sementara memberikan batas waktu sampai Sabtu bagi loyalis Gaddafi untuk menyerah dari kubu-kubu mereka. NTC mengatakan ingin menghindari aksi militer yang bisa merugikan warga sipil.
Sementara itu, hari Jumat NATO mengatakan telah melancarkan serangan udara di dekat Bani Walid, menghancurkan dua misil Scud yang merupakan bagian dari persenjataan Gaddafi.
Pertempuran kecil-kecilan antara loyalis dan pejuang pemerintah sementara juga terjadi hari Jumat di kota asal Gaddafi, Sirte.
Secara terpisah, upaya-upaya diplomatik sedang dilakukan untuk membantu NTC mengembalikan keamanan umum dan menciptakan kerangka untuk membangun sebuah pemerintahan baru. Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menyerukan dibentuknya misi PBB di Libya dalam sepucuk surat yang beredar hari Jumat.
Dalam surat itu, ia menyatakan misi itu akan beroperasi selama periode awal tiga bulan jika rencana itu disetujui oleh Dewan keamanan PBB.