Dewan Keamanan PBB telah memuji para pemimpin Sudan dan Sudan selatan atas janji mereka untuk menghormati hasil referendum kemerdekaan bagi Sudan selatan.
Hari Kamis Dewan Keamanan menyambut baik komitmen Presiden Sudan yang berbasis di utara, Omar al-Bashir dan kepala pemerintahan Sudan selatan, Salva Kiir. Referendum itu akan dimulai pada hari Minggu dan berlangsung kurang lebih sepekan.
Tetapi badan PBB itu menyatakan "keprihatinan mendalam" tentang tidak adanya kesepakatan mengenai masa depan Abyei, daerah penghasil minyak itu.
Kedua pihak terpecah mengenai nasib Abyei, yang pernah dijadwalkan mengadakan referendum terpisah hari Minggu untuk menentukan apakah akan bergabung dengan utara atau selatan. Tapi pemungutan suara itu ditunda karena sengketa tentang siapa yang akan berhak untuk memilih.
Sengketa itu telah memicu kekhawatiran bahwa biar apapun hasil referendum kemerdekaan itu, Sudan bisa terperosok lagi ke dalam perang saudara.