Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berbicara kepada Kabinet Israel bahwa kelompok perusuh Mesir yang menyerang Kedutaan Besar Israel di Kairo tidak menyukai perdamaian. Tetapi, ia mengatakan Pemerintah Mesir ingin mengutamakan perdamaian dan mempertahankannya.
Netanyahu mengatakan Israel dan Mesir sedang membahas kembalinya Duta Besar Israel ke Kairo apabila situasi keamanan memungkinkan.
Duta Besar Israel dan sekitar 80 staf kedutaan dan anggota-anggota keluarga mereka diungsikan dari Kairo setelah terjadinya serangan itu dan pulang ke Israel.
Kepala-kepala berita di surat kabar-surat kabar Israel melaporkan gempuran terhadap kedutaan besar itu sebagai serangan terhadap perjanjian perdamaian antara Israel dan Mesir yang telah berlangsung 32 tahun. Tetapi Netanyahu mengatakan Israel tetap menghormati perjanjian itu.
Ia mengatakan, “Perjanjian perdamaian itu merupakan kepentingan kedua negara.”
Walaupun pemerintahan Mesir yang kuat merupakan kepentingan Israel, Israel khawatir para penguasa militer Mesir tidak bisa mengendalikan aksi massa di mana-mana, dengan dampak negatif terhadap stabilitas regional.
Israel menyaksikan hubungan dengan dua mitra strategisnya tiba-tiba memburuk. Turki mengusir Duta Besar Israel 10 hari lalu, setelah Israel menolak minta maaf atas serangan pasukan tentaranya terhadap armada bantuan ke Gaza tahun lalu, yang menewaskan sembilan pegiat Turki. Sekarang dengan adanya serangan di Kairo itu, negara Yahudi itu semakin merasakan pengucilan.