Isteri dan Anak Perempuan Gaddafi Dilaporkan Menyeberang ke Tunisia

Aisha Gaddafi, anak perempuan Muammar Gaddafi berbicara dalam wawancara dengan stasiun TV pemerintah Libya (foto: 24/2).

Sumber di Tunisia mengatakan, Safia, istri Gaddafi dan anak perempuannya, Aisya, tiba di Tunisia beberapa hari lalu.

Sumber-sumber aparat keamanan Tunisia mengatakan istri dan anak perempuan pemimpin Libya Moammar Gaddafi telah pergi ke Tunisia.

Sumber-sumber tersebut memberitahu media Barat bahwa Safia, istri Gaddafi dan anak perempuannya, Aisya, tiba di Tunisia beberapa hari lalu, bersama sebuah delegasi Libya, dan kini berada di Pulau Djerba di Tunisia bagian selatan.

Para pejabat Libya belum mengkonfirmasi laporan tersebut.

Pejabat-pejabat Tunisia hari Selasa mengatakan menteri perminyakan Libya mengundurkan diri dan membelot ke Tunisia. Menteri Shukri Ghanem merupakan anggota lama pemerintahan Gaddafi.

Seorang pejabat Libya mengatakan Safia Gaddafi berada di rumah yang diserang rudal NATO akhir bulan lalu, tetapi ia tidak terluka.

Sementara itu, pemberontak Libya yang hendak menggulingkan pemimpin Moammar Gaddafi mengatakan mereka ingin mewakili Libya dalam pertemuan OPEC mendatang.

Mahmoud Jibril, Ketua Biro Eksekutif oposisi Libya, TNC (kiri) dalam pembicaraan di Roma (14/5).

Wakil pemberontak hari Rabu mengatakan kelompok oposisi Dewan Nasional Transisi (TNC) kini berbicara dengan OPEC tentang menghadiri pertemuan di Wina 8 Juni nanti. Pemberontak tidak mengatakan siapa yang akan dikirim jika mendapatkan ijin untuk menghadiri pertemuan itu.

Kedua belas anggota OPEC menguasai hampir 80 persen cadangan minyak dunia dan memproduksi lebih dari sepertiga minyak harian.

Berita tentang permintaan pemberontak Libya ini diperoleh sehari setelah beberapa pejabat di Tunisia mengatakan menteri perminyakan Libya mengundurkan diri dan membelot ke Tunisia. Pejabat-pejabat Libya belum mengkonfirmasi pembelotan itu. Shukri Ghanem tadinya adalah ketua perusahaan minyak nasional Libya dan merupakan anggota berpengalaman dalam pemerintahan Gaddafi.

Tim jaksa Mahkamah Kriminal Internasional hari Rabu mengingatkan para pejabat Libya, mereka dapat menghadapi penyelidikan dan tuntutan karena berupaya menutup-nutupi kejahatan yang dilakukan pasukan Libya dalam penumpasan yang mereka lakukan atas para pemberontak.

Awal pekan ini, ketua tim jaksa ICC Luis Moreno Ocampo meminta surat perintah penangkapan bagi putra pemimpin Libya Moammar Gaddafi – Saif al-Islam, dan kepala badan inteljen Abdullah al-Senoussi karena diduga melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.