Apa hubungan antara penjualan sebuah rumah mewah oleh Trump kepada seorang miliarder Rusia dengan kolusi Rusia dalam pemilu tahun lalu?.
Dilihat sepintas, tidak banyak.
Trump mengatakan kepada wartawan di kediamannya di Mar-a-Lago, Florida tahun 2015:
“Saya membeli sebuah rumah beberapa tahun lalu di Palm Beach dengan harga 40 juta dolar, dan kemudian saya jual kepada seorang Rusia dengan harga 100 juta dolar.”
Kini, dua tahun kemudian, Jaksa Khusus Robert Mueller sedang menyelidiki penjualan rumah yang sangat menguntungkan itu, dan berbagai transaksi keuangan yang menyangkut perusahaan Trump, untuk mencari petunjuk apakah tim kampanye Trump bekerja sama dengan Rusia untuk memenangkan pemilihan presiden itu.
Perluasan penyelidikan oleh Jaksa Khusus Mueller tentang berbagai aspek keuangan Trump itu menimbulkan pertanyaan tentang seberapa jauh Mueller bisa melakukannya sebelum penyelidikan itu berlarut-larut menyelidiki masalah yang berada diluar bidang penyelidikan semula.
Menyelidiki aliran uang atau dana seringkali bisa mengungkap banyak petunjuk penting dalam penyelidikan masalah korupsi, dan Presiden Trump belum lama ini memperingatkan bahwa “mengorek-ngorek” data keuangannya adalah “pelanggaran” atas mandat yang diberikan kepada Mueller.
Mandat yang diberikan kepada Mueller oleh Departemen Kehakiman tanggal 17 Mei cukup luas, dan bisa ditafsirkan secara luas pula. Secara eksplisit mandat itu memberi kuasa kepada Mueller untuk menyelidiki “setiap hubungan dan, atau koordinasi” antara tim kampanye Trump dengan Rusia, dan juga memungkinkan Mueller memeriksa “setiap hal yang muncul atau mungkin terungkap dari penyelidikan itu.”
Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein, yang mengangkat Mueller bulan Mei lalu mengatakan apa yang dilakukan jaksa khusus itu masih berada dalam lingkup mandatnya. “Kami tidak mencari-cari pasal,” kata Rosenstein kepada stasiun televisi Fox hari Minggu. (ii)