Indonesia dan banyak negara lain mendesak PBB untuk menerapkan gencatan senjata di Libya, sementara situasi di negara tersebut kian memburuk. Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyampaikan dalam sebuah sidang dengar keterangan, bahwa posisi Indonesia jelas menentang kekerasan sebagai cara mengatasi masalah, karena hal ini hanya akan menambah jumlah korban sipil.
Menurut Natalegawa, Indonesia dan negara-negara lain di PBB sedang menulis sepucuk surat bersama kepada Ketua Dewan Keamanan PBB agar gencatan senjata dapat diberlakukan, dan bahwasanya harus dimulai dialog politik antara berbagai partai.
Natalegawa menandaskan bahwa PBB harus mengirimkan pasukan pemelihara perdamaian untuk memastikan bahwa gencatan senjata dipatuhi. Menlu Marty Natalegawa menekankan pula bahwa negara-negara harus dapat secara independen mengatasi masalah dalam negeri mereka tanpa campur-tangan negara lain.