Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan sekelompok negara yang baru-baru ini mengakui negara Palestina dengan perbatasan tahun 1967 sedang menekan Israel dan Amerika Serikat untuk kembali ke perundingan dan mencapai kesepakatan perdamaian.
Presiden Abbas mengatakan kepada Associated Press hari Jumat dalam wawancara dari Brasillia, dimana ia meletakkan batu pertama untuk kedutaan Palestina yang baru. Beberapa negara Amerika Latin telah mengakui negara Palestina.
Abbas mengatakan kepada Associated Press setiap pengakuan akan membantu meyakinkan Israel akan perlunya mencapai penyelesaian dua negara. Tetapi, seorang pejabat Israel mengatakan kepada kantor berita itu bahwa peresmian kedutaan negara yang belum terwujut, dan usaha Palestina supaya negara itu mendapat pengakuan, bukan cara terbaik untuk mencapai perdamaian.
Presiden Abbas juga membicarakan masalah pemukiman, dengan mengatakan itulah yang menyebabkan kemacetan pembicaraan dengan Israel.
Pembicaraan langsung antara Israel dan Palestina, yang pertama dalam hampir dua tahun, mulai awal September, tetapi macet setelah Israel mengakhiri penangguhan 10 bulan pembangunan pemukiman di Tepi Barat. Abbas telah mengatakan sebelumnya bahwa perundingan akan dihentikan kalau Israel gagal memperpanjang pembekuan pemukiman.
Sebelumnya Abbas meminta masyarakat internasional agar merancang perdamaian baru bagi Timur-Tengah.