Raja Bahrain Perintahkan Pembebasan Tahanan Politik

Raja Hamad bin Isa al-Khalifa memerintahkan pembebasan sekelompok tahanan politik untuk meredam gejolak anti-pemerintah di negaranya.

Para tahanan yang akan dibebaskan adalah 23 aktivis Syiah Bahrain yang sedang diadili karena dicurigai bersekongkol menggulingkan pemerintah.

Raja Hamad bin Isa al-Khalifa memerintahkan pembebasan sekelompok tahanan politik. Tindakan ini ditujukan untuk meredam amarah para aktivis oposisi yang telah mengadakan demonstrasi anti-pemerintah selama lebih sepekan.

Media Bahrain tidak menyebutkan nama para tahanan yang akan dibebaskan. Sebagian besar tahanan politik adalah dari golongan mayoritas Syiah di negara pulau Teluk ini, yang dikuasai oleh keluarga kerajaan Sunni yang menjadi minoritas di Bahrain. Para tahanan adalah 23 aktivis Syiah yang sedang diadili di Bahrain karena dicurigai bersekongkol untuk menggulingkan pemerintah.

Seorang aktivis Syiah pemimpin gerakan Haq, Hassan Mashaima, yang hidup di pengasingan, yang diadili in absentia atas tuduhan serupa, mengatakan dia akan kembali ke Bahrain dari London, Selasa, untuk memberi dukungan bagi tuntutan kubu oposisi akan reformasi demokrasi dan penggulingan keluarga al-Khalifa yang berkuasa. Mashaima mengatakan dia tidak tahu apakah pihak berwenang Bahrain akan menahan dirinya pada waktu ia tiba.

Ribuan demonstran anti-pemerintah tidur Selasa pagi di Lapangan Mutiara, Manama. Lapangan Mutiara menjadi lokasi utama pergolakan anti-pemerintah yang sudah berlangsung sepekan, diilhami oleh pemberontakan serupa yang telah menumbangkan para pemimpin otoriter di Mesir dan Tunisia dalam beberapa pekan belakangan ini.