Pihak berwenang Irak mengatakan seorang penyerang bunuh diri meledakkan mobil di luar kementerian dalam negeri di Bagdad, menewaskan tujuh orang dan melukai lebih dari 30 lainnya.
Mereka mengatakan penyerang menabrakkan mobilnya pada barikade keamanan dekat kementerian itu ketika jam sibuk Senin pagi hari. Mereka mengatakan lima polisi termasuk korban tewas.
Serangan ini menyusul serangkaian pemboman di Bagdad hari Kamis yang menewaskan 70 orang, hari paling fatal di Irak dalam beberapa bulan. Berbagai serangan ini memicu kekhawatiran mengenai kemampuan pemerintah Irak menangani keamanan, ditengah-tengah upaya menyelesaikan krisis politik setelah penarikan mundur pasukan Amerika bulan ini.
Perdana Menteri Irak dari kaum Syiah, Nouri al-Maliki, telah memerintahkan penangkapan Wakil Presiden dari kaum Sunni, Tareq al-Hashemi, atas dugaan memimpin pasukan pembunuh. Hashemi membantah tuduhan itu dan kabur ke kawasan otonomi Kurdistan di Irak utara untuk menghindari penahanan.
Pemimpin kaum minoritas Sunni mengeluh Maliki memonopoli kekuasaan ditangan mayoritas Syiah dan tidak melibatkan Sunni dari pembuatan keputusan. Partai utama Sunni disana, Iraqiya, masih menjadi bagian dari pemerintah kesatuan nasional Maliki tetapi untuk sementara menangguhkan partisipasi di parlemen sebagai protes terhadap tindakan perdana menteri.