Tautan-tautan Akses

Menteri Luar Negeri Prancis dan Jerman Kunjungi Suriah


Sepasang kekasih menyaksikan matahari terbenam di puncak Gunung Qassioun, yang dibuka untuk umum setelah jatuhnya rezim Assad, di Damaskus, Suriah, 2 Januari 2025.
Sepasang kekasih menyaksikan matahari terbenam di puncak Gunung Qassioun, yang dibuka untuk umum setelah jatuhnya rezim Assad, di Damaskus, Suriah, 2 Januari 2025.

Menteri luar negeri Prancis dan Jerman akan bertolak ke Damaskus dalam kunjungan resmi pertama ke Suriah oleh diplomat tinggi dari negara-negara Uni Eropa, setelah jatuhnya mantan Presiden Bashar Assad. Menteri Jerman tersebut mengatakan bahwa kunjungan tersebut merupakan sinyal yang jelas bahwa "awal baru" antara Eropa dan Suriah mungkin terjadi.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot, yang memulai kunjungan pada hari Jumat dengan pertemuan dengan para pemimpin agama Kristen di Damaskus, mengatakan dalam sebuah pernyataan di platform media sosial X bahwa kedua negara "ingin mempromosikan transisi yang damai dan mendesak dalam melayani warga Suriah dan untuk stabilitas regional."

Ia dan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock diperkirakan akan bertemu dengan Ahmad al-Sharaa, yang sebelumnya dikenal sebagai Abu Mohammed al-Golani, pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS). HTS adalah kelompok pemberontak Islam yang sekarang menjadi partai yang berkuasa secara de facto di Suriah.

Baerbock mengatakan akan ada "awal baru politik antara Eropa dan Suriah" hanya jika masyarakat Suriah yang baru memberi semua orang, "tempat dalam proses politik" serta hak dan perlindungan, terlepas dari kelompok etnis atau agama mereka.

Ia mengatakan hak-hak tersebut tidak boleh dirusak oleh transisi yang terlalu lama menuju pemilihan umum atau oleh "langkah-langkah menuju Islamisasi sistem peradilan atau pendidikan," tidak boleh ada tindakan balas dendam terhadap seluruh kelompok penduduk, dan tidak ada tempat untuk ekstremisme.

Sejak Assad digulingkan dalam serangan kilat oleh pasukan oposisi, Damaskus telah mengalami serentetan kunjungan dari negara-negara Arab dan Barat yang telah memutus hubungan dengan pemerintah Assad selama perang saudara yang berlangsung hampir 14 tahun di negara itu.

Namun, negara-negara Barat sejauh ini belum mencabut sanksi yang dijatuhkan pada Suriah di bawah Assad atau mencabut penunjukan HTS sebagai kelompok teroris, meskipun Amerika Serikat mencabut hadiah $10 juta yang sebelumnya telah diberikannya untuk al-Sharaa. [es/ft]

XS
SM
MD
LG