Badan urusan migrasi PBB meningkatkan laju pemulangan migran dari Libya, dengan target mengevakuasi sampai 15 ribu migran pada bulan terakhir 2017.
Peningkatan laju pemulangan migran ini merupakan upaya mengurangi kepadatan populasi di pusat-pusat penahanan di Libya, yang meningkat tajam setelah keberangkatan kapal-kapal menuju Italia dari poros penyelundupan migran Sabratha, diblokade tahun ini.
Langkah ini juga diambil setelah stasiun televisi berita CNN melaporkan banyak migran dijual dalam pelelangan di Libya. Kasus penjualan migran Libya memicu kecaman internasional.
Sepanjang tahun ini, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), telah memulangkan lebih dari 14.500 migran ke negara-negara asal mereka sebagai bagian dari program pemulangan sukarela.
Jumlah terbesar migran dipulangkan ke Nigeria, Guinea, Gambia, Mali dan Senegal.
Arus migran melewati Libya meningkat tajam pada2014. Lebih dari 600 ribu migran telah melintas Laut Tengah ke Italia selama tiga tahun terakhir ini, tetapi keberangkatan dari pantai-pantai Libya turun tajam pada Juli, ketika kawanan bersenjata di Sabratha mulai mencegah kapal migran berangkat.
Setelah bentrokan-bentrokan di Sabratha pada September, ribuan migran yang tertahan di dekat pesisir, muncul dan ditransfer ke pusat-pusat penahanan yang berada di bawah kontrol pemerintah Tripoli yang didukung PBB. [ds]