Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan pada Kamis (31/10) bahwa pihaknya tengah bernegosiasi dengan Rusia untuk memulangkan 18 orang anggota pasukan pemerintah Suriah.
Akar menyebut, para tentara itu ditangkap di kawasan dekat kota Ras al-Ain, Suriah Utara, pusat dari serangan militer Turki pada bulan Oktober di Timur Laut Suriah.
Turki sejak itu mengakhiri serangannya ke Suriah dalam dua kali gencatan senjata yang diperantarai oleh Amerika Serikat dan Rusia.
Pakta tersebut membuat pasukan Kurdi mundur sejauh 30 kilometer dari perbatasan Turki, posisi dari pasukan pemerintah Suriah.
Tujuannya adalah membuat “zona aman” bagi Turki untuk memulangkan sebagian dari lebih 3,5 juta pengungsi Suriah yang berada di Turki.
Sementara itu Sekjen PBB Antonio Guterres memuji upaya negosiasi, pada Kamis, yang menghasilkan kesepakatan gencatan senjata.
Turki menilai pasukan Kurdi YPG di Suriah adalah kelompok teroris yang terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan, kelompok pemberontak yang telah dilarang di negaranya.
Patroli yang dilakukan Turki dan Rusia direncanakan mulai kembali pada Jumat di wilayah dekat dengan perbatasan Suriah, setelah Rusia pada Selasa menyatakan pasukan Kurdi Suriah telah mundur, mematuhi perjanjian kedua negara. (ti/ka)