Tentara yang setia kepada pemimpin Moammar Gaddafi telah memperluas serangan militer mereka terhadap kota-kota Berber di pegunungan Libya barat sementara terus memerangi pemberontak di kota Misrata yang Libya barat yang dikepung.
Pertempuran Selasa berkobar sementara dilakukan usaha diplomatik yang gagal untuk mengakhiri konflik tersebut. Rusia menyatakan tidak akan mendukung resolusi baru Dewan Keamanan PBB mengenai Libya yang mungkin akan lebih meningkatkan konflik di negara tersebut.
Menlu Rusia Sergei Lavrov dikutip oleh kantor berita Interfax yang mengatakan, Moskow tidak akan dapat mendukung resolusi apapun yang menjurus ke peningkatan lebih jauh perang saudara dengan cara apapun termasuk intervensi pihak luar.
Bulan lalu, Rusia abstain dari pemungutan suara mengenai resolusi yang membolehkan penggunaan kekerasan untuk melindungi warga sipil di Libya dengan menegakkan larangan terbang di atas Libya.
Komentar Rusia datang setelah Italia sepakat untuk bergabung dengan aliansi NATO dalam menggunakan kekuatan militer terhadap Libya. Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi mengatakan pada jumpa pers Selasa dengan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy bahwa keterlibatan Italia akan terbatas untuk membantu serangan terhadap sasaran militer.
Pada hari Senin, televisi Libya melaporkan pesawat terbang tempur NATO mengebom sasaran sipil dan militer di Tripoli dan Bir al-Ghanam, yang terletak 100 kilometer di sebalah barat daya Tripoli.
Serangan udara NATO di Tripoli, ibukota Libya, telah menghancurkan sedikitnya satu gedung pemerintah dalam kompleks di mana pemimpin Libya Moammar Gaddafi tinggal.
NATO mengatakan serangan tersebut menargetkan markas komunikasi yang digunakan untuk mengkoordinasi serangan terhadap warga sipil. Serangan Senin dilancarkan selagi pertempuran berlanjut di kota Misrata yang dikuasai pemberontak, di mana pasukan Gadhafi melakukan gempuran baru artileri yang menewaskan sedikitnya 10 orang.