Amerika hari Jumat mempertajam peringatannya bagi aktivis yang merencanakan upaya baru untuk mendobrak blokade laut Israel dan mendistribusikan pasokan bantuan kepada warga Palestina di Jalur Gaza.
Pemerintah Obama mengatakan Amerika sedang mengajukan permohonan diplomatik ke negara-negara di sekitar bagian timur Laut Tengah, termasuk Israel, untuk menghindari terulangnya kematian dan cedera akibat insiden armada tahun lalu.
Menurut berbagai media berita ratusan aktivis pro-Palestina termasuk sejumlah warga Amerika hendak berangkat dari Yunani dengan 10 kapal swasta akhir pekan ini untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza dan memperingati upaya armada itu yang digagalkan Israel tanggal 31 Mei tahun lalu.
Hari Kamis, Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan dia menentang rencana para aktivis pro-Palestina untuk berusaha lagi menerobos blokade laut Israel terhadap Gaza.
Clinton mengatakan, konvoi kapal yang direncanakan itu tidak perlu dan tidak bermanfaat dalam usaha untuk membantu penduduk Palestina di Gaza dan hanya akan meningkatkan ketegangan. Dia mengatakan setiap kapal yang memasuki perairan Israel hanya akan memancing Israel, yang menurut Clinton, mempunyai hak untuk membela diri.
Dia mengemukakan bahwa pemerintah Israel sebelumnya pekan ini menyetujui pengiriman bahan bangunan untuk membangun 1.200 rumah dan 18 sekolah di Gaza di bawah proyek yang dijalankan PBB.
Kelompok 36 orang warga Amerika telah mengumumkan rencana untuk berlayar di atas kapal yang berbendera Amerika ke Gaza untuk menantang blokade itu. Beberapa kelompok Turki mengatakan mereka berencana untuk berlayar dalam waktu beberapa hari lagi.
Departemen Luar Negeri Amerika sebelumnya pekan ini mendorong warga Amerika agar jangan melakukan perjalanan itu, dengan alasan bahwa pantai Gaza berbahaya dan rawan dan bahwa Israel telah memblok setiap rencana sebelumnya untuk memasuki Gaza melalui laut.
Setahun lalu, komando Israel menewaskan 9 aktivis Turki, termasuk seorang yang juga mempunyai kewarganegaraan Amerika, ketika mereka menaiki sebuah kapal Turki yang turut dalam konvoi itu dan berusaha untuk mematahkan blokade Israel.