Mesir telah menarik duta besarnya dari Suriah. Langkah ini adalah yang terbaru dalam serangkaian kebijakan diplomatik Arab yang ditujukan untuk menekan Presiden Suriah Bashar al-Assad agar mengakhiri tindakan keras terhadap para pemberontak yang telah menyebabkan ribuan orang tewas.
Aktivis Suriah mengatakan pasukan keamanan hari Sabtu menembaki pengunjuk rasa di Damaskus, yang ambil bagian dalam prosesi pemakaman orang-orang yang tewas dalam protes sehari sebelumnya.
Ribuan orang berpartisipasi dalam prosesi itu dan saksi mengatakan seorang pelayat tewas dalam penembakan itu.
Sementara itu, para demonstran anti pemerintah meningkatkan protes mereka, dengan sejumlah besar orang membanjiri Damaskus dan Aleppo.
Kerusuhan terjadi ketika Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok yang sedang melawat, Zhai Jun, mengimbau semua pihak di Suriah untuk mengakhiri kekerasan dan menyatakan dukungan untuk referendum konstitusi baru Suriah minggu depan.
Setelah bertemu dengan Presiden Bashar al-Assad, Zhai mengatakan dia berharap referendum, yang dijadwalkan 26 Februari itu akan berjalan lancar dan reformasi politik yang diumumkan oleh pemerintah akan membantu membuka jalan bagi penyelesaian damai atas kerusuhan Suriah yang sudah berlangsung selama sebelas bulan.
Namun, pemimpin oposisi Suriah menolak untuk berbicara dengan pemerintah, bersikeras agar Assad mundur. Rencana Liga Arab meminta Assad untuk menyerahkan kekuasaan kepada wakil presidennya, membentuk pemerintah persatuan dan mengadakan pemilihan presiden. Pemerintah Suriah telah menolak rencana tersebut.