Kebijakan impor berbagai kebutuhan pangan yang dilakukan pemerintah Indonesia terus diprotes karena sudah sangat menyulitkan kehidupan para petani dan peternak lokal termasuk impor daging sapi. Pengamat peternakan menegaskan seharusnya Indonesia tidak perlu impor daging sapi.
Kepada VoA di Jakarta, Sabtu, Dekan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor atau IPB, Luki Abddullah berpendapat jumlah sapi di Indonesia sudah mampu mencukupi kebutuhan daging sapi nasional. Ia menilai keputusan pemerintah untuk tetap impor daging sapi tidak tepat dan sangat melukai hati peternak lokal.
Luki Abdullah mengatakan, “Sebenarnya kita sudah punya base line yang cukup bagus, jumlah sapi kita cukuplah, mungkin sekitar 3 juta induk sapi di kita ada sebenarnya kalau kita mau mengembangkan sapi, dengan populasi yang sudah ada seperti itu sebenarnya merupakan modal, walaupun memang dibandingkan Australia kemampaun produktifitas kita masih relatif lebih rendah, tapi kan setidaknya harus diapresiasi peternak kita.”
Ia menambahkan, selain kebijakan yang berpihak kepada pertenak lokal, seharusnya pemerintah juga meningkatkan teknologi bidang pertenakan agar produk daging sapi lokal mampu bersaing dengan impor.
“Teknologi-lah yang harus menyertai membantu di sana, tapi memang itu takes time, butuh waktu, untungnya sama-sama karena sustainability itu akan muncul kalau kita melakukan share resource, share profit sehingga pemerintah pun mengaturnya lebih mudah tapi memang jangan dinodai dengan perilaku-perlaku trading misalnya, itu pasti benar-benar merugikan peternak di Indonesia ini.”
Sebelumnya Menteri Pertanian, Suswono menegaskan impor daging akan dilakukan hingga akhir tahun bahkan akan tetap dilakukan untuk tahun-tahun mendatang.
Mentan Suswono menjelaskan, “Ini hanya kuota dan ini hasil dari rapat di kementerian perekonomian, dalam kaitan dengan hasil kajian kemarin ini adanya stok yang akan berakhir sampai September sehingga untuk tiga bulan kedepan yaitu untuk Oktober, November, Desember diperlukan jaga-jaga kalau-kalau nanti ada kekurangan pasokan.”
Pada bulan Juli 2011 lalu, pemerintah Australia kembali mengekspor sapi ke Indonesia setelah sebelumnya dihentikan karena diduga terjadi penyiksaan yang dilakukan beberapa rumah potong hewan di Indonesia terhadap hewan sebelum dipotong. Dibukanya kembali ekspor tersebut disambut baik oleh pemerintah Indonesia karena dikhawatirkan jika Australia berhenti mengirim sapi ke Indonesia maka akan terjadi kelangkaan daging sapi.
Menurut catatan pemerintah saat ini impor daging sapi sekitar 30 persen dari kebutuhan nasional. Kebutuhan daging sapi nasional rata-rata per tahun 2,5 juta ton. Pemerintah berjanji tahun depan akan mengimpor daging sapi sekitar 10 persen dari kebutuhan nasional dan akan terus dikurangi hingga Indonesia mampu swasembada daging sapi yang ditargetkan tercapai pada tahun 2014.
Pemerintah akan Tetap Lakukan Impor Daging Sapi
- Iris Gera
Menurut Menteri Pertanian Suswono, impor daging sapi tidak dapat dihindari karena untuk menjaga stok. Namun, pengamat peternakan menegaskan seharusnya Indonesia tidak perlu impor daging sapi.