Pemerintah Sementara Libya Serukan Tegaknya Negara Demokratis

Ketua Dewan Transisi Nasional, Mustafa Abdel Jalil, menolak ideologi ekstremis kanan maupun kiri.

Ketua Dewan Transisi Nasional, Mustafa Abdel Jalil, mengatakan pemerintahan sementaranya akan mengupayakan tegaknya sebuah negara berlandaskan hukum Islam sebagai undang-undang dasar.

Kepala pemerintah sementara Libya menghimbau ribuan pendukung yang bersorak-sorai di ibukota, Tripoli, Senin malam agar mendukung negara demokratis madani yang menghormati Islam dan menghargai penegakan hukum.

Ketua Dewan Transisi Nasional, Mustafa Abdel Jalil, mengatakan pemerintahan sementaranya akan mengupayakan tegaknya sebuah negara di mana “hukum Islam adalah landasan bagi undang-undang dasar,” tetapi menolak ideologi ekstremis kanan maupun kiri.

Jalil tiba di Tripoli hari Sabtu untuk pertamakalinya sejak Gaddafi terusir dari kota itu. Ia berpidato di Lapangan Syuhada, yang hingga belum lama ini digunakan sebagai tempat rapat umum pro-Gaddafi. Jalil telah menjalankan pemerintahan sementara dari kota Benghazi, Libya timur, tempat lahirnya revolusi yang menggulingkan Gaddafi bulan lalu.

Jalil juga menghimbau rakyat Libya agar menghindari serangan balasan dendam terhadap para bekas pejabat pemerintahan Gaddafi, dengan mengatakan tata hukum Libya sajalah yang akan menjalankan keadilan terhadap orang-orang yang melakukan kejahatan terhadap rakyat Libya.